<!--[if gte mso 9]><xml>
Para dokter terkenal di Amerika Serikat mengadakan
penelitian dan akhirnya membuat satu kesimpulan: ternyata tertawa itu
sehat. Tertawa dapat menjadi obat yang mujarab, sebab melalui tertawa
humor yang sehat muncul, hati menjadi riang, tekanan darah dapat turun,
saraf-saraf tidak lagi tegang, terutama lagi bila hal-hal ini disertai dengan
kekuatan batiniah misalnya dengan keyakinan penuh akan Tuhan dan iman yang
kuat.
Apa yang diungkapkan para dokter dalam penelitian itu benar karena Alkitab juga menegaskan: "Hati
yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan
tulang." Semangat yang patah adalah semangat yang sudah
padam, tak ada lagi gairah dalam hidup, wajah selalu bermuram durja dan sulit
untuk tertawa. Orang Kristen yang menaruh pengharapan penuh di dalam Kristus
pasti tidak akan mahal untuk tertawa, sebab mereka tahu bahwa hidup mereka
dalam pengawasan dan pemeliharaan Tuhan yang penuh kasih. Bermuram durja dan selalu pesimistis di sepanjang hari tak ada faedahnya seperti tertulis: "Hari orang berkesusahan buruk semuanya,
tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta." (Amsal
15:15).
Sulitkah Anda tertawa? Tentu ada beban berat dan berbagai macam kecemasan
merajai hati kita bila memang demikian. Bila berbeban berat tentu sulit
tertawa. Beban itu seharusnya tidak kita tanggung dan pikul sendiri. Kita
harus bawa beban itu dan menyerahkannya kepada Tuhan Yesus, pasti ada kelepasan
dan kelegaan. Inilah undangan Tuhan Yesus, pasti ada kelepasan dan kelegaan. Inilah undangan Tuhan Yesus: "Marilah kepadaKu, semua yang lebih lesu dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius
11:28).
Ingat! Kekuatiran itu tidak dapat mengubah keadaan dan kodisi kita seperti yang Yesus katakan, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" (Matius 6:27). Tuhan mengetahui segala keperluan kita dan Dia akan memelihara kita dengan cukup, asal kita mendahulukan KerajaanNya dan kebenaranNya. Kalau fokus kita hanya pada masalah yang ada, hati kita jadi tawar dan sulit untuk tertawa.
Sumber : berbagai sumber